POLA PRODUKSI PT. AGIEL KARYA GEMILANG

PRODUKSI

III.1.  JENIS PRODUKSI

Kegiatan PT. Agiel Karya Gemilang bergerak di bidang pengumpulan B3 dan Non-B3 serta pemanfaatan logam terkontaminasi berupa peleburan. Sumber limbah baik yang berupa B3 maupun non B3 berasal dari kegiatan industri terutama industri otomotif, dirgantara, dan elektronik yang berada di Jabodetabek, Karawang dan Purwakarta. Timah yang digunakan sebagai bahan baku utama diperoleh dari pabrik otomotif dan pabrik elektronik yang berada di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Kegiatan peleburan logam khusus untuk limbah logam terkontaminasi berupa scrap, dross dan slag dari jenis timah, aluminium, tembaga, kuningan dan besi. Logam terkontaminasi jenis gram dan ash hanya dilakukan pengumpulan setelah itu dijual ke pemanfaat yang berijin.

III.2. KAPASITAS PRODUKSI & MESIN – MESIN PRODUKSI

Rencana kapasitas produksi untuk produksi ingot timah, Aluminium (Al), Tembaga (Cu), Kuningan (Cu-Zn) dan Besi (Fe), sbb ;

Rencana Kapasitas Produksi PT. Agiel Karya Gemilang

No	Produk	Kapasitas Produksi/bulan	Pemasaran / Distribusi (%)
1	Ingot/Batangan Timah (Sn murni/ Lead Free dan Sn-Pb)	± 250 ton	Lokal
2	Ingot/Batangan Aluminium (Al)	± 30 ton	Lokal
3	Ingot/Batangan Tembaga (Cu)	± 30 ton	Lokal
4	Ingot/Batangan Kuningan (Zn-Cu)	± 30 ton	Lokal
5	Ingot/Batangan  Besi (Fe)	± 30 ton	Lokal
	Total	± 370 ton

Jenis mesin-mesin produksi yang akan digunakan sbb ;

Jenis Mesin-Mesin Produksi

No	Jenis mesin	Jumlah	Kondisi %	Kapasitas	Energi penggerak	Jenis dampak/cemaran
1	Furnace 300 Kg	7 unit	100	300 Kg	Solar / Mixing oil	Panas, debu, asap pembakaran, dross casting
2	Furnace 1 Ton	2 Unit	100	1000 Kg	Solar / Mixing oil	Panas, debu, asap pembakaran, dross casting
3	Magnet Separator	1 unit	100	100 kg	Listrik	Bising
4	Dust Collector	1 unit	100	-	Listrik	Debu
5	Wet Scrubber	1 unit	100	-	Listrik	Panas,debu, limbah cair sludge
6	Exhaust  Fan	9 unit	100	600 mm 800 mm	Listrik	Debu
7	Timbangan Digital	1 unit	100	1.000 kg	Listrik	-
8	Jembatan Timbang	1 unit	100	50.000 kg	-	-
9	Water Cooler Sistem	1 unit	100	-	Listrik	‑
10	Flux Injector	1 unit	100	25 kg	Listrik	‑
11	K-Mould	1 unit	100	-	Listrik	‑
12	Spectrofotometer	1 unit	100	-	Listrik	‑
13	Peralatan Workshop	2 set	100		-	-

Sumber : PT. Agiel Karya Gemilang, 2012

III.3.  BAHAN BAKU

Rencana penggunaan bahan baku dan bahan penolong dari kegiatan pemanfaatan (peleburan) logam berupa sisa timah, aluminium, tembaga, besi, dan kuningan.

KARAKTERISTIK LOGAM

No	Sifat	Jenis Logam
		Timah Putih/ Tin	Timah Hitam/ Lead	Aluminium	Kuningan	Tembaga	Besi
1	Jenis	unsur	unsur	unsur	Campuran Cu-Zn (60-96% Cu)	unsur	unsur
2	Simbol	Sn	Pb	Al	-	Cu	Fe
3	Deret kimia	Logam pasca transisi	Logam pasca transisi	Logam pasca transisi	-	Logam transisi	Logam transisi
4	Golongan dalam sistem periodik	Gol 14, periode 5, blok p	Gol 14, periode 6, blok p	Gol 13, periode 3, blok p	-	Gol 11, periode 4, blok d	Gol 8, periode 4, blok d
5	Massa jenis /g.cm-3	7,31	11,34	2,70	8,4	8,94	7,26
6	Titik Lebur /0C	231,93	327,46	660,32	950	1.084,62	1.538
7	Titik Didih  / 0C	2.601,85	1.749	2519	-	2.562	2.861
8	Kalor peleburan / kJ.mol-1	7.029	4,77	10,71	-	13,26	13,81
9	Ciri fisik	Padat, abu-abu keperakan, mengkilap	Padat, abu-abu gelap, mengkilap	Padat, abu-abu perak, metalik	Padat, logam mengkilap, kekuning-kuningan	Padat, kuning kecokelatan	Padat, abu-abu  kehitaman

Bahan baku yang digunakan berupa scrap, dross, dan slag logam yang akan menghasilkan produk utama dan produk samping (limbah) setelah melalui proses peleburan. Produk utama berupa ingot sedangkan produk samping berupa kerak, abu, debu, dan partikulatnya dengan perbandingan sesuai neraca massa yang terdapat pada Tabel Rencana Bahan Baku. Logam dalam bentuk scrap akan lebih efektif digunakan dan menghasilkan ingot yang lebih banyak (± 85%) sehingga limbah jenis ini yang dimungkinkan akan lebih banyak digunakan. Karena bahan yang digunakan adalah logam terkontaminasi, maka neraca massa ini dipengaruhi juga oleh kandungan kontaminan disamping dipengaruhi juga oleh jenis bahan bakar, suhu peleburan dan volume bahan bakunya. Semakin banyak kontaminan yang terkandung di dalam bahan baku, ingot yang dihasilkan semakin sedikit. Suhu yang tidak sesuai dengan titik lebur logam (di bawah titik leburnya) juga akan berpengaruh terhadap jumlah produk. Hasilpun akan lebih efektif jika jumlah bahan bakunya maksimal sesuai dengan kapasitas tungku yang digunakan.

III.4.  PROSES PELEBURAN

     Kegiatan utama PT. Agiel Karya Gemilang salah satunya adalah melakukan peleburan logam-logam terkontaminasi yang bersumber dari industri-industri otomotif, industri dirgantara dan industri logam lainnya. Logam-logam terkontaminasi tersebut dilebur hingga diperoleh logam yang diharapkan dalam bentuk batangan (ingot). Kegiatan/proses pengambilan bahan baku dari sumber penghasil menggunakan armada angkut PT. Agiel Karya Gemilang, tanpa menutup kemungkinan jika ada penghasil yang langsung antar ke lokasi peleburan. Limbah akan langsung diterima dalam bentuk bahan baku yang sudah siap diangkut ataupun siap terima serta sudah dikemas oleh pihak penghasil. Proses peleburan untuk setiap jenis logam sama, hanya dilebur di tungku yang terpisah.

III.5.  PENYORTIRAN BAHAN BAKU

Pemilahan bahan baku dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan baku logam yang sesuai dengan jenis logam itu sendiri seperti aluminium, tembaga, timah dan kuningan. Kegiatan pemilahan bahan baku dilakukan dengan cara memisahkan bahan baku scrap logam paramagnetik dengan material pengotor besi dengan manggunakan magnet. Pemisahan scrap dilakukan dengan memanfaatkan sifat kemagnetan bahan, bahan yang bersifat paramagnetik akan tertarik/menempel pada magnet sedangkan bahan logam lainnya yang bersifat diamagnetik tidak tertarik. Bahan besi yang didapatkan dari proses pemisahan dikemas dengan karung dan disimpan di gudang. Pemilahan bahan baku juga dilakukan terhadap material pengotor lainnya seperti gram dan plastik.

III.6.  PELEBURAN

Bahan baku dari hasil sortir dimasukkan ke tungku untuk dilakukan peleburan. Secara umum, proses peleburan untuk pembuatan ingot logam adalah sama, hanya temperatur peleburan dan neraca massanya yang berbeda. Pada proses ini memerlukan waktu ± 4 jam dengan temperatur disesuaikan titik lebur masing-masing jenis logam sehingga didapatkan bahan yang mencair seluruhnya. Untuk proses peleburan digunakan 9 (sembilan) unit tungku yaitu:

-        2 Tungku kapasitas 1 ton untuk peleburan timah dengan temperatur lebur sebesar 232⁰C.

-        2 Tungku kapasitas 300 kg untuk peleburan timah dengan temperatur lebur sebesar 232⁰C.

-        2 Tungku kapasitas 300 kg untuk peleburan aluminium (Al) dengan temperatur lebur sebesar 661⁰C.

-        1 Tungku kapasitas 300 kg untuk peleburan tembaga (Cu) dengan temperatur lebur sebesar 1.085⁰C.

-        1 Tungku kapasitas 300 kg untuk peleburan kuningan (Cu-Zn) dengan temperatur lebur sebesar 950⁰C.

-        1 Tungku kapasitas 300 kg untuk peleburan besi (Fe) dengan temperatur lebur sebesar 1.538⁰C.

Mekanisme logam yang melebur yaitu, logam tertentu akan melebur ketika   melewati titik leburnya masing-masing sehingga akan terjadi pemisahan terhadap logam campuran yang memiliki perbedaan titik lebur ataupun terhadap kontaminan yang memiliki titik lebur/titik uap yang berbeda dengan logam tersebut. Pada proses peleburan, hanya terjadi proses fisika, yaitu perubahan fase logam dari padat (solid) menjadi cair dan juga adanya perubahan fase kontaminan cair dari cair menjadi uap. Sedangkan proses kimia terjadi pada proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar campuran (solar dengan minyak/oli bekas) dimana reaksi yang terjadi yaitu:

 

M*_(s) + C_xH_y(l) + O_2(g)               M_(l) + CO_2(g) + H₂O_(g) + contaminants (coloidal/particulat)

M* adalah logam terkontaminasi limbah B3, C_xH_y adalah bahan bakar campuran yang merupakan senyawa hidrokarbon, O₂ adalah gas oksigen.

Yang diperlukan dalam setiap reaksi pembakaran. Produk yang dihasilkan yaitu leburan logam murni (M), gas karbon (CO₂), uap air dan kontaminan-kontaminan yang dihasilkan (cemaran) dari residu minyak kotor ataupun dari kontaminan logam, dengan bentuk fisik cemaran berupa koloidal aerosol dan atau gas seperti gas yang mengandung Pb, abu, dan partikulat-partikulat.

Bagan : Proses Produksi Secara Umum Pembuatan Ingot Logam dengan Perbandingan 80:20

III.7.  PERCETAKAN /Casting

Bahan baku yang telah cair dituang ke dalam cetakan, untuk mendapatkan batang-batang logam yang seragam ukurannya. Pada proses pencetakan ini diperlukan waktu 5 menit sedangkan proses pendinginan memerlukan waktu 8 jam. Hasil produksi industri peleburan logam adalah berupa batangan logam (ingot). Ini merupakan bahan dasar untuk industri pengolah logam lain.

III.8.  PENYIMPANAN & PERINDUSTRIAN  PRODUK JADI

Hasil dari pencetakan ingot disimpan di gudang penyimpanan ingot (gudang finish good), menunggu pengiriman ke konsumen. Penyimpanan ingot dilakukan setelah suhu ingot sesuai dengan suhu ruang. Pengangkutan produk yang dihasilkan (ingot) menggunakan armada truk milik sendiri. Armada truk terdiri dari 2 unit truk fuso kapasitas 14 ton dengan ritasi 1-2 rit/hari.

    

 III.9.  KEGIATAN PENGUMPULAN SEMENTARA   LIMBAH B3 & NON B3

Kegiatan pengumpulan sementara limbah B3 ataupun Non-B3 dilakukan sebelum limbah-limbah tersebut dimanfaatkan, baik oleh PT Agiel Karya Gemilang maupun oleh pihak ketiga, yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti :

-     Pengangkutan limbah B3/Non-B3 dari penghasil ke lokasi pemanfaatan logam (peleburan) PT. Agiel Karya Gemilang.

-     Pengumpulan sementara limbah B3/Non-B3 di gudang penyimpanan PT. Agiel Karya Gemilang sesuai dengan jenisnya (limbah B3 di gudang B3 sedangkan limbah non B3 di gudang non B3).

-     Pengangkutan limbah B3 atau Non-B3 dari gudang penyimpanan PT. Agiel Karya Gemilang ke pemanfaat / pemusnah ataupun dimanfaatkan sendiri oleh PT Agiel Karya Gemilang.

Jenis-jenis limbah yang dikumpulkan mencakup limbah B3 seperti logam terkontaminasi, kemasan terkontaminasi, limbah elektronik dan oli/minyak bekas, serta limbah Non B3 yaitu kemasan bekas, plastik, logam, dan dus yang tidak terkontaminasi.

Limbah-limbah B3/Non-B3 diperoleh dari perusahaan yang telah bekerjasama dengan PT. Agiel Karya Gemilang. Jalur pengangkutan serta keluar masuk kendaraan operasional melewati Jalan Pangkalan, Jalan Sumur Batu dan jalan lapangan Bola. Rencana kendaraan pengangkut limbah B3 dan non B3 menggunakan truk sendiri dengan kapasitas 7 ton berjumlah 3 (tiga) unit dengan ritasi masing-masing unit yaitu 1 rit/hari, tetapi tidak menutup kemungkinan jika penghasil juga mengantarkan langsung limbah-limbahnya ke lokasi kegiatan PT Agiel Karya Gemilang.